WABAH COVID-19 MENGGEMPARKAN DUNIA
Oleh Ismawati Kelas XI-IPA
Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan kemunculan suatu penyakit. Penyakit itu
menyebabkan banyak orang terinfeksi dan meninggal secara tiba-tiba. Beberapa gejala yang
ditimbulkan dari penyakit tersebut adalah batuk kering, sesak napas, demam tinggi diatas 38
derajat dan diare. Setelah diselidiki ternyata faktor penyebabnya adalah virus yang diberi nama
virus corona. Virus corona disebut dengan nama Inggris “Crown” yang berarti mahkota, karena
bentuknya seperti mahkota ketika dilihat melalui mikroskop elektron. Virus ini pertama kali
ditemukan pada tahun 1960 dengan nama Corona Viridi/Coronaviridae. Dari keluarga virus ini
(Coronaviridae, ed.), terdapat virus SARS yang muncul pada tahun 2003 di wilayah Hongkong,
Cina. Tercatat 8.422 korban terinfeksi, 916 orang di antaranya meninggal dunia. Lalu pada tahun
2004 dan 2005 muncul jenis virus baru. Begitulah, virus mulai bermunculan di tahun-tahun
berikutnya, khususnya tahun 2012 dan 2014, tetapi terbatas di beberapa negara. Selanjutnya pada
awal Desember 2019 di kota Wuhan, Cina, kembali muncul virus yang menyerupai virus SARS-
2 dengan kemiripan 96% sehingga disebut Corona 19 (Covid-19), yang dikaitkan pada tahun
kemunculannya, yakni 2019. Beberapa orang yang terinfeksi di awal mula dikaitkan dengan
pasar hewan dan makanan laut di kota Wuhan, Cina. Adanya kemiripan dengan virus corona
Kelelawar membuat kesimpulan bahwa asal virus ini adalah Kelelawar. Studi ilmiah dan
kesehatan mengatakan bahwa virus ini berpindah dari hewan ke manusia, ukuran genom virus ini
adalah sekitar 27 hingga 34 kilobase. Di Cina, sudah merupakan kebiasaan umum untuk
memakan semua jenis hewan bahkan yang buas sekalipun. Sebab, mereka menyukai makanan-
makanan ekstrim sehingga tidak membedakan mana makanan yang buruk dan mana makanan
yang baik (thayyib).
Virus ini tidak hanya menginfeksi orang-orang di Cina. Tetapi menyebar hampir
diseluruh negara salah satunya Indonesia. Kasus Covid-19 di Indonesia pertama kali diumumkan
Jokowi pada 2 Maret 2020 dengan temuan 2 kasus. Dalam pengumuman itu disebutkan dua WNI
yang positif Corona sempat kontak dengan WN Jepang yang datang ke Indonesia. Hingga saat
ini kasus WN Indonesia yang terkena virus itu terus bertambah jumlahnya. Per 3 April 2020
kasusnya menjadi 1.986, dengan total pasien sembuh 134 dan kasus kematian 181 orang. Kasus
itu menyebar hampir diseluruh Provinsi salah satunya Kalimantan Selatan. Dilansir dari
Tribunnews bahwa kasus positif Covid-19 adalah 8 orang, dengan pasien dalam pengawasan 9
orang, dan orang dalam pemantauan 1.338 orang.
Sungguh menyedihkan karena hingga saat ini kasus tersebut terus bertambah. Untuk
menekan penyebarannya pemerintah daerah menurunkan beberapa kebijakan, salah satunya
meliburkan sekolah dan mengganti dengan belajar sistem daring. Maka inilah yang menjadi
salah satu peran dari siswa untuk menyelamatkan dari ganasnya penyebaran virus tersebut
dengan melakukan social distancing. Sayangnya ada banyak kendala karena sistem ini belum
pernah diterapkan sebelumnya. Sehingga masih kurang efektif.
Kasus virus yang menggemparkan dunia ini harusnya tidak selalu dilihat buruk atau
negatif. Sebagai muslim, adanya wabah ini menjadi peringatan bagi manusia bahwa manusia
adalah makhluk yang lemah dan tidak sepatutnya sombong terhadap sang Pencipta dan Pemilik
alam semesta ini. Ini terlihat bahwa hampir seluruh dunia bahkan negara adidaya dengan
teknologi yang sangat canggih saja kesulitan untuk memerangi makhluk yang berukuran sangat
kecil dan tidak kasat mata. Bahwa ini menjadi pengingat bagi manusia karena telah melakukan
perbuatan kerusakan di muka bumi dan akhirnya kerusakan ini menimpa manusia kembali.
Sebagaimana Firman Allah dalam Quran Surah Ar-rum ayat 41. Dalam ayat tersebut dijelaskan
bahwa tujuan Allah menimpakan musibah agar manusia kembali kepada Allah, agar manusia
bertaubat atas kemaksiatan-kemaksiatan yang telah dilakukan seperti menentang aturan-aturan
Allah. Disisi lain dalam menghadapi wabah Covid-19 ini, jika ia bersabar dan ikhlas maka akan
mendapatkan pahala yang besar. Bahkan dalam sebuah hadist jika seorang muslim ketika terkena
wabah menghadapinya dengan sabar dan tawakal lalu ia wafat, maka wafatnya adalah syahid.
Seperti yang pernah terjadi ribuan tahu lalu ketika masa Khalifah Umar bin Khattab. Wabah itu
pernah terjadi di wilayah Palestina hingga puluhan ribu umat muslim wafat. Berikut beberapa
sahabat Rasulullah yang wafat karena wabah yaitu, Suhail bin Amr Al amiri, Abu Ubaidah bin
Al jarrah, Syurahbil bin Hasanah, Muadz bin Jabal, Fadhl bin Abbas, Haris bin Hisyam, Abu
Jandal bin Suhail bin Amr, dan Yazid bin Abi Sufyan. Maka sekali lagi adanya wabah ini seharusnya tidak hanya dilihat mengguakan kacamata
sains, tetapi juga dengan kacamata keimanan.
artikel ini juga muncul di www.pulpenwankertas.blogspot.com
Tags : info sekolah Opini
SMAN 1 KARANG BINTANG
KI HAJAR DEWANTARA
- " Ing ngarso sang Tulodo " ( Di depan memberi Contoh )
- " Ing Madyo Mangun Karso " ( Di tengah Memberi Bimbingan )
- " Tut Wuri Handayani " (Di belakang Memberi Dorongan )
- : SMAN 1 KARANG BINTANG
- : 13 SEPTEMBER
- : TANAH BUMBU - KALIMANTAN SELATAN
- : smanonekarangbintang@gmail.com
- : 0852-4770-6777
Posting Komentar